JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 76,437 triliun.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, nilai kredit tersebut setara 46,33% dari total kuota penyaluran KUR BRI untuk tahun 2024 yang sebesar Rp 165 triliun.
Sejalan dengan itu, kualitas kredit dari KUR BRI juga relatif terjaga dengan posisi rasio NPL di kisaran 2%.
Di sisi enam bulan paruh kedua tahun 2024, BRI terus berupaya untuk menjaga kualitas KUR yang disalurkan.
“Upaya BRI di antaranya melalui penyaluran kredit secara selective growth, mendorong peningkatan recovery rate, serta melakukan monitoring pinjaman secara ketat, baik online maupun offline,” ungkap Supari.
Terkait adanya rencana perpanjangan relaksasi restrukturisasi kredit terdampak Covid oleh Pemerintah, Supari menyampaikan, BRI akan patuh terhadap apapun keputusan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Dalam rangka penyelamatan UMKM dari dampak Pandemi Covid 19, BRI telah menjalankan program restrukturisasi COVID 19 sejak diterbitkannya POJK No. 11/POJK.03/2020 pada Maret 2020 dan telah mengakhirinya pada 31 Maret 2024 sebagaimana Keputusan Dewan Komisioner OJK No 34/KDK.03/2022.
Ke depan, BRI berharap adanya kebijakan penguatan yang dapat memperkuat daya beli masyarakat dan meningkatkan konsumsi rumah tangga, karena dua faktor tersebut menjadi driver utama pertumbuhan kredit UMKM yang menjadi kontributor utama dan menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia di tengah kondisi makro ekonomi yang menantang.