JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menargetkan penyaluran Kredit Usaha Mikro (KUR) senilai Rp 165 triliun akan selesai sebelum September 2024. Direktur Bisnis Mikro BRI Supari optimistis, hal tersebut dapat tercapai dengan adanya percepatan graduasi atau upaya untuk membuat nasabah eksisting naik kelas. Di sisi lain, penyaluran KUR juga didorong dengan perluasan jangkauan penerima baru. “Untuk tahun ini kami akan salurkan KUR kepada lebih dari 3,7 juta nasabah dari pipeline sebanyak 7 juta. Kami juga sudah siapkan nasabah-nasabah lama kami kurang lebih 2 juta kita akan naikkelaskan,
” ucap Supari dalam keterangan resmi, dikutip Senin (22/1/2024). Baca juga: BRI Setor Dividen Interim Rp 6,8 Triliun untuk Negara Sebagai gambaran, target BRI ini lebih tinggi dibandingkan pencapaian 2023 yang mencapai 3,4 juta nasabah dengan 2,2 juta di antaranya merupakan nasabah baru. Di sisi lain, BRI telah membuat 1,7 juta nasabah KUR eksisting untuk naik kelas. Investor AI Lebih Melirik Negara Tetangga Artikel Kompas.id Supari menambahkan,
BRI akan mengupayakan percepatan graduasi dan meraih jangkauan yang lebih luas dengan mengedepankan program pemberdayaan. Hal ini bertujuan agar penerima KUR tak hanya bertambah jumlahnya, tetapi juga kualitas nasabah turut meningkat.
Dirut BRI: Holding Ultra Mikro Dorong Pertumbuhan Ekonomi Inklusif Lebih lanjut, Supari menjabarkan, saat ini BRI memiliki program pemberdayaan baik secara digital maupun konvensional untuk para pelaku UMKM maupun ultra mikro.
Dari program tersebut, terdapat 7 juta nasabah ditargetkan akan terus tumbuh, berkembang, dan naik kelas hingga tak perlu lagi mendapatkan layanan KUR. Tak kalah penting, keberadaan Holding Ultra Mikro (UMi) yang telah menjangkau lebih dari 45 juta pelaku ultra mikro yang siap dan sudah naik kelas.
“Program seperti ini, program yang menjangkau mikro yang lebih bawah lagi yakni ultra mikro kami akan terus perkuat. Kami bekerja sama dengan PNM dan Pegadaian yang sudah menjadi bagian dari holding ultra mikro,” imbuh dia.